kotabontang.net - Jokowi-JK Sengaja Lempar Isu Kenaikan BBM, Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi menilai Jokowi-JK diuntungkan dengan melempar wacana kenaikan BBM dari sekarang.
"Jokowi-JK pintar memanfaatkan RAPBN 2015 yang disusun oleh SBY-Boediono untuk menaikkan isu betapa kritisnya BBM sekarang. Jadi, nanti kalaupun mereka memerintah, masyarakat menjadi seolah-olah tidak terlalu kaget (dengan BBM dinaikan)," ujarnya di Jakarta Pusat, Senin (1/9/2014).
Menurutnya, beberapa penyebab keuntungan Jokowi-JK melempar wacana kenaikan BBM dari sekarang ke publik adalah, Jokowi-JK ingin mengingatkan jika pemerintahannya tak mempunyai pilihan untuk tidak menaikan harga BBM.
"Karena isu kenaikan BBM sudah muncul dua bulan sebelum mereka dilantik, sedikit banyak terkesan bahwa isu ini menjadi warisan dari masa lalu (pemerintahan SBY-Boediono),"katanya.
Selama kontroversi ini muncul, juga ada anggapan seolah-olah kemarahan masyarakat sudah dicicil atau diangsur. "Jadi seperti ada penyiapan psikologis sebelum BBM benar-benar dinaikkan, baru kemudian beberapa waktu setelah Jokowi-JK memerintah saya tidak tahu kapan pastinya, baru akan ada kenaikan BBM," jelasnya.
Dengan sudah bisa diperhitungkan ketika BBM naik, secara psikologis masyarakat sudah merasa siap karena isu atau kontroversinya sudah muncul sejak sekarang.
"Buktinya coba anda lihat sekarang, isu kenaikan BBM sudah berminggu-minggu tapi tidak ada demo," tadasnya.