kotabontang.net - HAMIL tapi masih senang travelling. Atau setidaknya, Anda ingin berkunjung ke tempat kerabat, tugas kerja dan sebagainya saat hamil dan masih berani jadi penumpang pesawat. Tidak sekadar berani, ibu hamil (bumil) memang perlu berhati-hati. Semakin besar kandungan, semakin besar pula risiko menjadi penumpang pesawat.
Menurut dr Fernando TT Sitorus SpOG, memasuki trimester ketiga kehamilan lebih rentan membahayakan kondisi ibu. Dalam usia kandungan tersebut, volume darah dan air ketuban dalam masa puncaknya. Aktivitas bayi semakin aktif bergerak, rahim pun sensitif. Kondisi tersebut membuat ibu rentan terhadap perubahan di sekitarnya.
“Belum lagi aktifitas perjalanan yang melelahkan, bepergian dengan pesawat terbang sebisa mungkin dihindari,” ujar dokter spesialis kandungan dari Rumah Sakit (RS) Samarinda Medika Citra (SMC).
Fernando menegaskan, naik pesawat saat hamil tua memang sangat berisiko. Oleh karenanya, banyak maskapai penerbangan yang melarang ibu hamil bepergian dengan pesawat terbang.
“Perubahan tekanan (di pesawat) memengaruhi kontraksi rahim ibu. Kasus paling gawatnya ibu bisa mengalami kontraksi di pesawat. Kalau kontraksi di pesawat, tidak semudah kontraksi di bus atau mobil, yang bisa berhenti ke rumah sakit kapan saja. Semua orang pasti panik, apalagi kalau tidak ada tenaga medis,” tearng dokter Fernando.
Baca Juga : Jarak Ideal Hamil : 2 - 3 Tahun
Keadaan tersebut bertambah buruk jika ibu memiliki riwayat tensi tinggi. Perubahan tekanan udara semakin memperparah tekanan darah ibu. Dalam kondisi fatal terparah menyebabkan ibu mengalami preeclampsia atau keracunan kehamilan.
Dokter Fernando menambahkan, aturan ibu hamil tidak boleh naik pesawat bergantung maskapai penerbangan dan keadaan ibunya.
“Tapi, umumnya mereka melarang ibu yang usia kehamilannya sudah tua naik pesawat. Jika keadaan mengharuskan ibu naik pesawat, biasanya ibu diharuskan melewati serangkaian pemeriksaan, membuat surat pernyataan, atau didampingi dokter maupun bidan,” jelasnya.
Meski naik pesawat perlu dihindari, tak lantas menggunakan bus atau mobil masih aman. Karena perjalanan darat yang menghabiskan waktu lama menyebabkan stres, kram, dan kaki bengkak, sangat mengganggu buat ibu yang menunggu bayi lahir.