Friday, November 28, 2014

Rencana Pembangunan Trans Studio di Samarinda Perlu Dikaji Mendalam

kotabontang.net - Rencana Pembangunan Trans Studio di Samarinda Perlu Dikaji Mendalam, Anggota DPRD Kalimantan Timur Ismail mengatakan rencana pembangunan wahana hiburan Trans Studio oleh Trans Corp di Kota Samarinda, hingga kini masih menjadi polemik, karena itu perlu dilakukan kajian secara mendalam.

"Pro kontra pembangunannya wahana hiburan, terutama terkait titik lokasi, menjadi isu menarik disetiap pembahasannya. Pemerintah daerah yang memegang kendali penuh dinilai belum bekerja maksimal," katanya di Samarinda, Jumat (28/11).

Berdasarkan kondisi itu, Komisi II DPRD Kaltim melakukan studi banding untuk berdiskusi dan tukar pemikiran terkait pembangunan wahana milik Trans Corp itu dengan DPRD Sulawesi Selatan yang telah terlebih dahulu berhasil melakukan kajian dalam pembangunan wahana serupa di Makassar yang kini menjadi kebanggan masyarakat Indonesia timur.

"Fokus pembahasan diskusi antara Komisi II DPRD Kaltim dan Komisi B DPRD Sulsel itu adalah bentuk-bentuk pola kerja sama antara pemerintah dengan perusda yang menjadi pihak ketiga," kata.

Ismail mengambarkan perbandingan yang ada di Kalimantan Timur bahwa pada 2015 Kaltim diperkirakan memiliki APBD sebesar Rp9 triliun, yang nantinya akan bisa dinikmati oleh kurang lebih sekitar 3 juta rakyat di daerah ini.

"APBD harus bisa dinikmati rakyat Kaltim dalam bentuk infrastruktur, termasuk infrastruktur yang akan menambah pendapatan asli daerah (PAD), katanya.

Anggota Komisi II DPRD Kaltim lainnya, Martinus mengatakan pembangunan wahana hiburan keluarga tersebut harus pempertimbangkan kembali terutama masalah kelayakan tempat. Banyak kalangan yang menilai bahwa pembangunan di pusat Kota Samarinda tidak memenuhi kriteria.

Menurut dia banyak faktor yang mesti diperhatikan jika pembangunan tersebut tetap dilakukan di pusat kota. Aspek tata kota, imbas kemacetan arua lalu lintas dan minimnya lahan parkir, harus dipertimbangkan dengan matang.

"Konsep tata kota di Samarinda sudah tidak potensial, membangunnya (trans studio) perlu sekali studi kelayakan, agar ke depan tidak terjadi permasalahan," kata Martinus.

Dalam diskusi yang dilakukan di gedung DPRD Sulawesi Selatan itu, Ketua Komisi B DPRD Sulsel Yusran Faris mengatakan sejatinya kondisi Samarinda yang di ceritakan hampir sama dengan di Kota Makassar pada saat pembangunan wahana itu.

"Permasalah kerja sama dengan pihak ketiga menjadi fokus pertimbangan yang sangat alot, namun akhirnya dengan banyaknya dilakukan kajian akhirnya semua masalah dapat diselesaikan," katanya.

Pada saat mau dimulainya pembangunan trans studio, kata dia, pihaknya juga menemui beragam persoalan, namun dengan kordinasi yang tepat antara pemerintah daerah dan perusahaan daerah serta DPRD, maka akhirnya semua masalah bisa teratasi.

Penulis: /YUD

Sumber:Antara

Artikel Terkait