kotabontang.net - Perempuan Stres Saat Suami di Rumah,Para ahli mengklaim perempuan dapat menderita stres, depresi lebih tinggi atau tidak bisa tidur setelah suami mereka tidak bekerja atau pensiun.
Perempuan penderita hal tersebut sedang menderita 'sindrom suami pensiunan' atau ‘Retired Husband Syndrome’ (RHS).
Penelitian oleh Marco Bertoni dan Giorgio Brunello dari University of Padova menggunakan data Jepang. Tapi mereka mengatakan RHS mempengaruhi perempuan di seluruh dunia.
Mengapa Jepang sebagai objek penelitian? Karena peran gender tradisional di generasi tua di banyak keluarga yaitu suami pergi bekerja, sementara wanita tinggal di rumah.
"Setelah hidup terpisah dan tercipta kerenggangan progresif, banyak pasangan dipaksa untuk memulai menghabiskan waktu bersama-sama ketika suami pensiun. Ini bisa menjadi pengalaman yang sangat menegangkan bagi istri, tiba-tiba harus menghadapi kehadiran seharian suami di rumah dan beban tambahan akan permintaannya," papar peneliti.
Istri memiliki enam persen risiko RHS, bahkan bisa meningkat hingga 14 persen per tahun setelah suami pensiun.
Para ilmuwan mengatakan RHS tidak hanya mempengaruhi ibu rumahtangga, tetapi sebenarnya bisa lebih buruk bagi perempuan bekerja selama bertahun-tahun.
"Kami telah menemukan bahwa efek pensiun lebih kuat bagi perempuan yang bekerja, yang telah tertekan oleh pekerjaan mereka dan memiliki sedikit waktu untuk memenuhi permintaan tambahan oleh suami mereka pensiun," kata peneliti.
Dr Bertoni dan Dr Brunello mengatakan pensiun bisa jadi sulit untuk pria. Dan jika kesehatan dan suasana hati mental mereka menurun, hal ini dapat membuat hidup sulit bagi istri-istri mereka juga.
Faktor-faktor seperti kurang uang dan tanggung jawab merawat orangtua dan sakit juga dapat memperburuk RHS.
Melansir dailymail, Kamis (21/08/2014), hal tersebut penelitian pertama yang besar terhadap RHS. Laporan muncul dalam Institute for the Study of Labour (IZA) di Bonn, German.