Thursday, September 18, 2014

10 Tahun Menabung dari Berdagang Martabak, Jasmi Akhirnya Bisa Naik Haji

10 Tahun Menabung dari Berdagang Martabak, Jasmi Akhirnya Bisa Naik Haji
kotabontang.net - 10 Tahun Menabung dari Berdagang Martabak, Jasmi Akhirnya Bisa Naik Haji :: Data dari tim kesehatan Asrama Haji Medan, kloter 15 memiliki risiko tinggi (risti) 153 orang dan yang sakit sistem sirkulasi 75 orang.

Sakit sistem pernapasan 3 orang. Sakit sistem pencenaan 14 orang. Sakit kulit 1 orang. Sakit otot dan tulang 14 orang dan Usia lanjut 123 orang.

Seorang calon haji (Calhaj) asal Tanjung Balai yang risiko tinggi Jasmi mengatakan, ia telah mengumpulkan uang selama 10 tahun.

"Saya mengumpulkan uang dari hasil berdagang apam balik (martabak), saya berjualan di pasar di Tanjung Balai. Sampai Asrama Haji ini, hati saya senang dan pelayanannya baik," ungkapnya, Kamis (18/9/2014) di Asrama Haji Jalan Besar A.H Nasution Medan.

Ia menambahkan, dari dahulu ia ingin naik haji, namun uangnya baru terkumpul sekarang.

"Penuh dengan usaha yang cukup keraslah. Karenakan saya cuma usaha jual martabak. Istri saya ibu rumah tangga," katanya.

Ia menambahkan, saat ini kondisinya sehat. "Saya kan berjualan termasuk olaraga juga, jadi setiap hari olahragala. Karena kan saya berjualan pakai gerobak," ucapnya.

Sementara itu, Risna Sirait (68) mengatakan, ia sangat senang karena dari hasil, kerja kerasnya ia dapat naik haji

."Mimpi saya menjadi kenyataan. Saya sangat senang sekali. Allah membantu saya," katanya.

Sementara itu Abdullah (83) dari Binjai mengatakan, ia telah dua kali naik haji.

"Saya dahulunya kerja di Departemen Agama Binjai, sekarang sudah pensiun. Uang pensiun saya gunakan untuk makanlah.
Kalau naik haji ini dari uang saya berladang. Biar tua begini saya masih bisa menyangkol," ucapnya.

Dia menambahkan, saat hendak naik haji ia istirahat berladang.

"Sekarang badan saya malah sakit-sakit karena tidak berladang. Mungkin karena saya sering berladang, jika tidak berladang, sakit badan saya," ungkapnya.

Ia mengatakan, untuk naik haji itu harus bejo benar dan jujur.

"Jika kita benar dan jujur Allah pasti bantu kita untuk dapati uang naik haji. Kalau jahat kita ya tidak dapat-dapat, maka dari itu kita harus baik-baik, biar dipanggil Allah ke Tanah Suci," ujarnya.

Ia menambahkan, saat ini ia tidak begitu hapal bacaan saat haji."Buku panduan haji, membantu saya, jadi meski tidak hafal, saya pasti bisa, karena ada bukunya. Baca buku saja la saya," katanya

(cr4/tribun-medan.com)

Artikel Terkait