Wednesday, June 3, 2015

Dua Orang yang Tak Diampuni Allah di Malam Nisfu Sya’ban

Dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, disebutkan bahwa Allah mengampuni setiap hambaNya kecuai dua golongan. Siapakah mereka?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

“Sesungguhnya Allah memeriksa pada setiap malam nisfu Sya'ban. Lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya, kecuali yang berbuat syirik atau yang bertengkar dengan saudaranya. (HR Ibnu Majah)




Hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh Nasiruddin Al Albani, yakni dalam Silsilah Ash Shahihah dan Shahih Ibnu Majah. Dalam hadits ini disebutkan keutamaan malam nisfu Sya’ban, yakni di malam itu Allah mengampuni seluruh makhlukNya. Seluruh hambaNya. Namun, ampunan itu tidak berlaku bagi dua orang.
Musyrikin
Orang pertama yang tidak mendapatkan ampunan Allah di saat hambaNya diampuni adalah musyrikin. Dalam Silsilah Ash Shahihah dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan musyrikin dalam hadits ini adalah setiap orang yang menyekutukan Allah baik dalam Dzatnya, SifatNya atau dalam beribadah kepadaNya.

Penjelasan ini senada dengan firman Allah dalam surat An Nisa’ ayat 48 dan surat An Nisa’ ayat 116.

Musyaahin
Musyaahin bisa diterjemahkan dengan orang yang bertengkar dengan saudaranya. Menurut Ibnu Atsir, musyaahin adalah orang yang bermusuhan dengan sesama muslim. Sedangkan menurut Al Auza’i, musyaahin adalah ahli bid’ah yang memisahkan diri dari jamaah kaum muslimin.

Meskipun ada perbedaan dalam mendefinisikan musyaahin, ia bermuara pada satu golongan yang tidak bersatu di dalam jamaah kaum muslimin. Entah karena bid’ah yang ia buat atau karena permusuhan/pertengkarannya kepada sesama mukmin.

Di zaman sekarang, kita perlu mewaspadai agar diri kita tidak terperosok ke dalamnya. Jangan sampai kita membuat-buat bid’ah sehingga terpisah dari umat Islam yang diridhai Rasulullah dan janganlah kita bertengkar dengan sesama muslim. Kita semua adalah bersaudara. [Tarbiyah]

Artikel Terkait