kotabontang.net - Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo menolak keras langkah penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) program mobil nasional (Mobnas) antara PT Adiperkasa Citra Lestari dengan perusahaan mobil Malasya, Proton. Program yang penandatangannya disaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu dinilai tidak berpihak pada produk dalam negeri.
“Saya menolak keras. Esemka lebih unggul kok. Tinggal ditingkatkan saja, ditingkatkan permodalannya. Bisa saja kan diambil BUMN dan didorong ke sana. Kita kan nggak punya modal. Dan itu kan sudah diproduksi, hanya produksinya itu belum masuk e-katalog. Sehingga Pemkot gak bisa beli. Kalau masuk e-katalog, Bupati, Walikota, kepala dinas bisa beli kok. Makanya saya menolak keras kalau kerjasama dengan Proton,” kata Rudy, sapaan Walikota Solo, kepada wartawan, Senin (9/2) di gedung DPRD Solo.
Untuk diketahui, semasa Jokowi masih menjabat Walikota Solo, Rudy bersama Jokowi giat mempromosikan Esemka sebagai karya anak bangsa. Bahkan, Jokowi waktu itu menolak dibelikan mobil dinas baru dan lebih memilih Esemka.
Ditambahkan Rudy, jika alasan kerjasama dengan Proton untuk transfer pengetahuan, seharusnya kerjasama tidak dilakukan dengan Proton, tetapi dengan negara yang lebih maju dalam industri otomatif.
“Kalau transfer knowledge bukan dengan Proton. Tidak ada benang merahnya. Dengan Jerman, Amerika, Jepang, transfer knowledgenya jelas. Kok Malasyia..” ujarnya.
Rudy juga merasa kaget dengan langkah Jokowi yang tiba-tiba menggandeng Proton. Dalam waktu dekat, Rudy akan segera menemui Jokowi agar MoU itu ditinjau ulang.
“Ya kaget saya, wong saya yang nginisiasi (Esemka), yang nyetir sendiri ke sana (Jakarta). Kalau alasannya yang MoU swasta, mestinya Presiden tidak di situ. Kalau ditepis swasta, silakan. Namun Presiden semestinya tidak terlibat. Katanya cinta produk dalam negeri,” sindir Ketua DPC PDIP Solo ini.