Sunday, February 8, 2015

Ini kata Presiden Jokowi soal kerjasama dengan produsen mobil Proton

kotabontang.net - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluruskan kesimpangsiuran terkait kehadirannya dalam penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Proton Holdings Bhd (Malaysia), dengan perusahaan asal Indonesia PT Adiperkasa Citra Lestari, di Kuala Lumpur, Malaysia, pekan lalu.

Di sela-sela kunjungan ke Manila, ia menegaskan perjanjian tersebut merupakan perjanjian antar perusahaan (bisnis to bisnis). Ia berpendapat MoU tersebut adalah langkah yang sangat awal mengingat studi kelayakannya juga belum ada.


Ia hadir di acara tersebut karena memenuhi undang mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohammad dan PM Najib (Dato Sri Mohammad Najib Tun Abdul Razak).

“Jadi kemarin karena diundang Doktor Mahatir dan Pak PM Najib, ya saya datang. Jadi masih awal-awal sekali,” kata Jokowi di tempatnya menginap di Hotel Diamond, Manila, Senin (9/2/2015).

Presiden menolak menjawab pertanyaan mengenai spesifik mobil Proton dimaksud, karena itu menyangkut deal antar dua perusahaan. “Ditanya ke sana (ke perusahaan, red), saya sampaikan itu business to business, jadi ditanyakan ke sana,” tukasnya.

Soal kemungkinan rencana menjadikan Proton sebagai mobil nasional, Presiden Jokowi menegaskan, belum sama sekali.

“Saya mesti harus melihat studi kelayakan seperti apa kemudian targetnya yang musti dicapai itu seperti apa,” tukas Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, Indonesia adalah negara yang sangat terbuka, yang menerima investasi dari manapun, termasuk Malaysia. “Ya kalau investasi ya silahkan, mau dari Korea juga silahkan, mau dari Jepang yang sudah banyak dan mau investasi lebih besar lagi silahkan, kita butuh investasi,” tutur Jokowi.

Sebelumnya, CEO PT Adiperkasa Citra Lestari AM Hendropriyono membantah akan membuat mobil yang dijadikan sebagai mobil negara, bersama Proton. Ia hanya akan membuat mobil asal Indonesia.
-lensaindonesia-

Artikel Terkait