kotabontang.net - Jumlah penderita penyakit HIV/AIDS di daerah Bontang hingga September 2015 tercatat sebanyak 127 orang, dengan 22 orang di antaranya telah meninggal dunia.
"Selain itu terdapat 66 orang penderita yang mendapatkan ARV (Anti Retro Viral). Jadi, penyakit ini adalah ancaman nyata bagi kita semua," kata Wali Kota Bontang Adi Darma, saat seminar bahaya penyebaran HIV/AIDS yang dihadiri ratusan pelajar dan guru di Bontang, Kamis (26/11/2015).
Ia menegaskan HIV/AIDS merupakan penyakit yang mengancam kesehatan dan kehidupan generasi penerus bangsa, karena secara langsung membahayakan perkembangan sosial dan ekonomi, serta keamanan negara.
"Dalam program pembangunan kesehatan di Indonesia telah disusun strategi, sasaran dan target untuk mencapai MDG's (Millenium Development Goals), salah satunya adalah dengan meningkatkan presentasi penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan menyeluruh mengenai penyakit HIV/AIDS," jelasnya.
Menurut Adi Darma, seminar yang mengambil tema "Saatnya Semua Bertindak untuk Berperilaku Sehat" ini menjadi momentum strategis bagi seluruh pemangku kepentingan pembangunan di Kota Bontang dalam rangka mengakselerasi pencapaian MDG's 2015.
Ia menambahkan bahwa kelompok yang paling rawan atau rentan terhadap penyakit ini adalah mereka yang berusia 15 hingga 40 tahun atau kelompok produktif.
"Penyebaran penyakit mematikan itu di antaranya melalui ibu hamil, kelompok LSL (Lelaki Suka Lelaki/homoseksual), penasun, pekerja seks dan pasangannya dengan prevalensi kurang dari 5 persen," tambahnya.
Untuk langkah pencegahan, lanjut wali kota, perlu adanya pembekalan pengetahuan dan layanan konseling serta risiko penularannya kepada masyarakat, sehingga mereka mampu melindungi dirinya dan juga orang lain.
"Pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah juga sangat penting. Kerja sama antara institusi pendidikan dengan instansi terkait lainnya penting untuk dilakukan," ujarnya.
Adi Darma juga berharap kepada seluruh guru sekolah di Kota Bontang untuk memasukkan materi tentang pengetahuan HIV/AIDS dalam pelajaran ekstrakurikuler, sehingga para pelajar lebih memahami penyakit yang hingga kini belum ditemukan obatnya itu.