kotabontang.net - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel membantah adanya peredaran beras palsu yang berbahan baku plastik dan kentang di Bekasi, Jawa Barat.
"Tidak ada. Kemendag tidak pernah mengeluarkan izin untuk itu," ujar Gobel di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Gobel mengaku hingga kini belum mendapatkan informasi terkait beredarnya beras palsu dari Tiongkok tersebut. Namun ia mengatakan telah mengutus Dirjen Standarisasi Perlindungan Konsumen (SPK) Kementerian Perdagangan untuk melakukan pengecekan.
"Saya sedang meminta dirjen saya untuk ke pasar melihat informasi adanya beras dari China (Tiongkok), apalagi beras plastik. Dari mana sumbernya, apakah itu beras palsu, beras selundupan, itu juga saya minta ke bea cukai untuk koordinasi," kata Gobel.
Gobel juga mengimbau kepada masyarakat apabila menemukan adanya beras palsu berbahan plastik agar melaporkan ke Direktorat Jenderal (Ditjen) SPK Kementerian Dalam Negeri.
"Ke kantor Kemendag, Ada Ditjen SPK," kata Gobel.
Diberitakan sebelumnya, beredarnya beras berbahan baku plastik di Bekasi, Jawa Barat, turut menguak industri besar pembuatan beras palsu tersebut.
Beras plastik itu, ternyata diproduksi secara massal di Tiongkok. Bahkan, berbagai laman berita internasional telah menginformasikan keberadaan industri tersebut sejak tahun 2011.
Seperti yang diberitakan koran berbahasa Korea di Hong Kong, Korean Weekly, edisi 20 Januari 2011, beras palsu itu dibuat dari campuran plastik dan kentang.
"Beras plastik ini dibuat dengan campuran kentang. Karena bukan beras asli, maka ketika dimasak, akan mengeras seperti batu. Ini tentu berbahaya bagi manusia," terang ahli makanan yang diwawancarai Korean Weekly.
Bahkan, kata dia, jika manusia memakan tiga piring beras plastik tersebut, sama seperti mengonsumsi satu kantong vinil plastik.
Ini Dia Video Pembuatan Beras dari Plastik yang Tersebar di Bekasi