Monday, February 9, 2015

Kisah Perempuan Tak Senyum Selama 40 Tahun Demi Cegah Kerutan

kotabontang.net - Dibanding mahal-mahal membeli krim dan melakukan perawatan untuk mencegah kerutan, Tess Christian memilih jalan lain. Perempuan berusia 50 tahun dari Inggris ini mencegah kerutan di wajahnya dengan cara tak tertawa, bahkan tersenyum selama 40 tahun.

Tak ada canda tawa dengan teman atau keluarganya. Tak ada tangis saat putri kecilnya lahir, tak ada senyuman malu-malu saat jatuh cinta. Ekspresinya datar.

"Saya tak punya kerutan di wajah karena saya melatih otot wajah," kata Tess, dilansir dari Allure.

Latihan yang dimaksudnya adalah tidak membiasakan otot wajah untuk tersenyum dan meninggalkan cetakan garis halus di wajahnya.

"Semua orang bertanya, apa saya melakukan botox? Tapi saya tidak melakukannya. Dan saya harus berterima kasih karena kenyataann bahwa saya tak lagi tertawa atau tersenyum sejak saya masih remaja," ujarnya.

Ia mengklaim, strategi menjaga wajahnya bebas kerutan ini lebih efektif dibanding dengan krim kecantikan, botox dan juga facial. "Dedikasi saya sudah terbayar. Saya tak punya sedikit kerutan pun di wajah."

Tess mungkin tak memiliki kerutan di wajahnya, namun bagaimana dengan kebahagiaan hidupnya? Ia mengaku, menciptakan poker face, memang tidak mudah. "Teman saya bahkan menjuluki saya Mona Lisa."

Ada kalanya ketika mendengar sesuatu yang lucu, ia tergoda untuk tetawa. "Ketika ada hal lucu yang menggoda untuk tersenyum, dan ini terjadi setiap hari, saya belajar untuk mengendalikan otot wajah dan menahannya sampai kaku. Sudut mulut saya mungkin naik sedikit, tapi hanya itu. Jadi itu tak masalah."

Entah benar atau tidak, Tess mengaku tak tersenyum bukan berarti hidupnya tak bahagia, "Ini tak berarti saya menderita. Saya cinta hidup saya. Saya hanya merasa tidak perlu untuk menunjukkan kepda semua orang sebuah senyuman besar di wajah," katanya.

Orang-orang di sekitarnya bahkan pernah memintanya tersenyum. Namun ia selalu menolak. Ketika menikah dengan mantan suaminya kini, Nigel, ia juga tak tersenyum. Fotografer memintanya untuk tersenyum tapi tentu saja ia menolak. Dia hanya berkata, itu bukan gayanya.

Bahkan ketika anaknya, Stevie lahir, ia juga tak tersenyum. "Setelah Stevie lahir, saya pasti bahagia, namun saya masih tidak merasa kalau harus tersenyum."

Tess bukan satu-satunya orang di dunia yang rela tak tersenyum demi mencegah kerutan wajah. Beberapa waktu lalu, pasangan selebriti, Kim Kardashian dan Kanye West juga tak pernah tersenyum, terutama saat di foto.

Alasannya ternyata karena dia yakin tersenyum membuatnya mudah keriput. “Karena senyum itu sungguh tidak keren. Anda tahu, pada akhirnya fesyenlah yang memberi makna dalam waktu kita,” kata Kanye.

Alasan ilmiah

Dikutip dari Daily Mail, dermatologis, Nick Lowe mengatakan, bahwa tak tersenyum bisa jadi cara yang efektif untuk antiaging.

"Kerutan terjadi karena adanya tindakan berulang kerja otot wajah akibat senyuman dan lekukan di dahi. Senyuman ini akan melipat jaringan tisu yang ada di bawah kulit dan menciptakan kerutan. Jika Anda bisa melatih otot wajah untuk mengurangi ekspresi maka garis yang tercipta akan berkurang," katanya.

"Kita tahu ini karena ini adalah cara botox bekerja, yaitu dengan mengurangi aktivitas otot wajah. Tidak tersenyum adalah sebuah pilihan pribadi. Dan ini sangat sulit dilakukan serta dipertahankan, tidak menutup kemungkinan akan membuat pasangan bosan dan membingungkan anak-anak."

Namun, senyum bukan hanya soal kecantikan. Senyum juga melibatkan perasaan, bahkan kesehatan mental. "Ketika tersenyum, Anda melepaskan endorfin yang dikenal sebagai hormon bahagia. Inilah yang membuat Anda merasa lebih baik," kata psikolog Amanda Hills.

"Semakin Anda senyum maka akan semakin bahagia, karena jalur saraf di otak mengatakan seperti itu, bahkan sekalipun ketika Anda tak bahagia."

Penelitian menunjukkan bahwa tersenyum bisa meningkatkan kebahagiaan dengan tersenyum, sekalipun Anda merasa tidak bahagia. Sementara itu, tidak tersenyum memiliki efek yang sebaliknya. Wajah datar tanpa emosi dan ekspresi tidak membiarkan otak Anda untuk menandakan kalau Anda bahagia.
--cnn indonesia--

Artikel Terkait