Monday, February 9, 2015

Cara Piawai Membaca Pikiran dan Mengetahui Isi Hati Orang Lain

kotabontang.net - Cara Piawai Membaca Pikiran dan Mengetahui Isi Hati Orang Lain

Tips menjadi pembaca pikiran yang handal
Lantas, bagaimana agar kita bisa menjadi seorang pembaca pikiran yang ulung? Berikut langkah-langkahnya:

  • Kenalilah orang lain sebanyak mungkin. Semakin banyak orang yang kita kenal, maka dengan sendirinya kemampuan membaca pikiran kita akan meningkat.
  • Mintalah umpat balik mereka. Eksperimen menunjukan bahwa kita dapat mengasah kemampuan membaca pikiran dengan cara meminta umpan balik (menanyakan) dari apa yang kita tebak.
  • Perhatikan mimik wajah orang yang kita ajak bicara. Emosi yang palsu biasanya tergambar pada bagian bawah wajah sedangkan emosi asli terlihat pada bagian atas wajah terutama pada mata.
  • Ekspresi. Semakin kuat ekspresi yang kita arahkan pada lawan bicara, maka akan semakin jelas pula kita mengetahui kondisi emosional dari seseorang.
  • Bersikap dengan santai. Maksud santai disini adalah, jika kita merasa tegang maka lawan bicara akan merasa tegang pula dan sebaliknya.


Arti dari isyarat mata


  • Isyarat mata yang sedang berbohong. Sorot mata yang sedang berbohong mengundang tanda tanya. Seseorang yang berbohong akan menatap mata Anda hanya beberapa detik saja, mereka lebih banyak menunduk dan memalingkan pandangan kearah gambar yang ada pada dinding rumah Anda.
  • Isyarat mata tertutup. Isyarat memejamkan mata yang tanpa disadari berarti mereka ingin memalingkan diri dari Anda. Ada dua makna dari isyarat ini, yang pertama ia merasa bosan dengan Anda dan yang kedua ia merasa hebat dari Anda.
  • Isyarat tatapan intim. Jika Anda tertarik pada seseorang, tanpa disadari mata Anda sudah memasuki tatapan intim. Tatapan ini bermula mengarahkan pandangan yang tertuju pada mata lalu hiding, mulut kemudian turun sampai kilayah dada.
  • Isyarat tatapan formal (bisnis). Hasil dari penelitan menunjukan bahwa pada saat orang-orang mengadakan rapat bisnis tatapan ini sering terjadi. Tatapan ini hanya berkeliaran pada wilayah mata dan dahi, tatapan ini menandakan keseriusan seseorang yang sedang berbisnis.
  • Isyarat tatapan sosial. Tatapan ini terjadi pada kehidupan kita sehari-hari. Lintasan tatapan ini hanya tertuju pada daerah belah mata, hidung dan mulut.
  • Isyarat melirik dengan sekilas. Ada dua makna alternatif dari lirikan sekilas ini, yang pertama jika alis terangkat disertai dengan senyuman, bermakna rasa simpati. Namun sebaliknya jika lirikan itu tanpa terangkatnya alis disertai mulut yang mengatup bermakna ia membenci Anda.
Baca Juga : Video Mengetahui Caranya Seseorang Berbohong

Cara Mendeteksi Kebohongan

Mendeteksi kebohongan sangat membantu Anda dalam kehidupan sehari-hari. Lihatlah gerak-gerik lawan bicara dengan memperhatikan mata dan senyumannya. Berikut tanda-tanda yang menunjukan orang yang sedang berbohong.

  • Posisi Tubuh. Posisi tubuh dapat menjadi pedoman seseorang yang sedang berbohong, karena disadari atau tidak disadari ada hubngan kuat antara pikiran dengan ekspresi tubuh
  • Kegelisahan pada tubuh. Kegelisahan ini dapat diamati dengan berbagai cara, tergantung dari tipe orangnya. Kegugupan seseorang terjadi ketika ia sedang berbohong, dengan hanya melihat sepintas saja kegugupan sangat mudah diamati.
  • Aksi sok akrab. Tindakan sok akrab sering terjadi ketika seseorang yang berbohong, misalnya dengan menepuk pundak, menyentuh atau mendekatkan diri. Dia akan berusaha mengalihkan perhatianya agar tidak terlihat separate berbohong.
  • Gerakan tubuh tanpa disadari. Misalnya dengan menggoyangkan tangan diatas meja, mengerakan kaki dengan kedua paha saling menekan dengan serempak.
  • Perubahan cara bernafas. Setiap kebohongan, detak jantung meningkat dan nafaspun menjadi cepat (menandakan kecemasan). Peneliti telah banyak membuktikan kebohongan dengan mendeteksi pola jantung dengan alat pendeteksi kebohongan.
  • Posisi yang tiba-tiba berubah. Misalnya ketika lawan bicara menyilangkan kaki, lalu ketika akan menjawab pertanyaan, ia merubah posisi kakinya. Ini menandakan ketidaknyamanan ketika ia berbohong.
  • Senyuman palsu. Senyuman sangat melekat pada keakraban dan kepercayaan, dan disalahgunakan oleh para pembohong. Si pembohong biasanya akan sering tersenyum secara tiba-tiba.
  • Ekspresi wajah yang tidak sesuai dengan konteks pembicaraan. Pembohong biasanya hanya fokus pada pikirannya sendiri yang selalu berusaha mencari-cari cara yang tepat agar pembicaraan segera dapat dihentikan.

Artikel Terkait