Monday, January 12, 2015

Bintang Porno Lebanon: Mia Khalifa Antara Cinta dan Kebencian

kotabontang.net - Pergelangan tangannya dihiasi dengan rajah bertuliskan Arab, berupa penggalan pertama lagu nasional Lebanon. Mia Khalifa jauh berada di Amerika Serikat, tapi membuat geger kampung halamannya, Lebanon.

Pindah bersama keluarganya ke Amerika Serikat pada 2000 silam. Di usianya menginjak 18 tahun, memutuskan meninggalkan rumah dan keluarganya, lalu dinikahi seorang pria Amerika pada Februari 2011. Sejak itu ia tercerabut dari keluarga dan tradisinya.

Risiko hidup harus dibayar Mia, memilih karir profesionalnya sebagai bintang porno yang kini sedang naik daun di situs Pornhub. Di balik itu, nyawa Mia terancam dibunuh karena profesinya hanya melahirkan kemaluan bagi kampungnya.

Antara cinta dan kebencian hal yang harus diterima Mia lewat akun Twitter pribadinya @miakhalifa. Prilakunya yang melenceng dari cara beradat masyarakat Timur Tengah menjadi pangkal kebencian yang diterimanya dari para Tweeps.

Seorang Tweeps yang mengaku sebagai pejuang Palestina mencemoohnya. "Saya seorang patriot Palestina, dan apa yang anda lakukan adalah memalukan," tuturnya seperti dikutip dari CNN, Kamis (8/1/2015).

Kebencian Tweeps lainnya bahkan lebih ekstrim. Ia mengatakan sudah seharusnya seseorang memotong kepala Mia atas apa yang dilakukannya.

Berbilang tahun dan memutuskan lari dari rumah, orangtuanya menanggapi serangan kepada putri mereka. Putus asa, seperti dirasakan keluarga karena Mia lebih beradaptasi dengan budaya Amerika, dan meninggalkan tradisi leluhurnya di Lebanon.

"Kami tekankan bahwa kami memisahkan diri dari tindakannya yang tidak bercermin pada keyakinan keluarga, pendidikan atau akar sejati Lebanon. Kami berharap dia sadar atas kelakukannya karena citranya tidak menghormati keluarga dan tanah airnya."

Di antara benci, masih ada cinta untuk Mia. Penulis keturunan Inggris-Lebanon, Nasri Atallah, memberikan pembelaan terhadap Mia. Ia memposting alasan mengapa membela Mia panjang lebar dalam halaman Facebook-nya.

"Isu moral tentang Mia Khalifa, yang disebut sebagai bintang porno Lebanon pertama, menurut saya salah karena dua alasan. Pertama dan terpenting, sebagai seorang wanita, ia bebas untuk melakukan apa yang dia suka dengan tubuhnya," tulisnya.

Kedua, kata Nasri, sebagai manusia Mia harus bertanggung jawab atas hidupnya sendiri. Ia tidak berutang apapun untuk negara tempatnya dilahirkan. "Ada persepsi yang aneh menjadi seorang Lebanon adalah panggilan dan tugas pertama lalu kehidupan pribadi menjadi nomor dua."

Artikel Terkait