kotabontang.net - Yamaha YZF-R25 tak hanya dibekali tampang yang keren, namun juga berbagai teknologi baru untuk menaikkan performa sekaligus value for money. Mengusung konstruksi 2 silinder segaris DOHC 4 klep di masing-masing silinder. Karakter ruang bakarnya over bore dengan diameter piston 60 mm dan stroke hanya 44,1 mm. dan memiliki rasio kompresi 11,6:1
DiASil Cylinder dan Forged piston Yamaha yang telah teruji ketahanannya juga digunakan pada motor ini. Sedang untuk sistem pengabutan bahan bakarnya, motor yang dijual Rp 53 jutaan ini mengusung fuel injection dengan injector 12 lubang.
Hasilnya, motor ini diklaim memiliki tenaga maksimal 35,54 dk (26,5 kW) pada 12.000 rpm dan torsi 22,1 Nm di 10.000 rpm! Apa saja teknologinya? Yuk kita urut.
Intake Manifold.
Sisi ini menggunakan tipe downdraft atau sudut vertikal tajam ke bawah, sehingga aliran campuran bensin dan udara lebih deras. Lalu pakai throttle body 32 mm, paduannya injektor 12 hole untuk tiap silinder.
Klep.
Katup pakai sistem direct camshaft, sistem kem langsung menonjok klep yang dibantali tapet dan shim. Mirip Ninja 250FI atau Suzuki Satria F150. Perpaduannya narrow valve angle, in 12,75° sedang ex 13,5°. Untuk menjaga gerakan kem, keteng ditekan oleh half nut tensioner, “Bisa maju-mundur,” terang Dirdhana, Education & Technical Publication Manager PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Combustion Chamber.
Pada ruang bakar, piston aplikasi tipe forged dipadu DiASil Cylinder. Lalu low tension piston ring, ring dengan gesekan rendah. Kemudian untuk mengurangi gesekan pakai offset silinder, “Geser 7 mm ke depan,” lanjut Dirdhana.
Crankshaft 180°.
Kruk as atau crankshaft yang diadopsi R25 punya beda posisi 180°, artinya piston berada di TMA dan TMB secara gantian. Kruk as ini menghasilkan high power namun minim pumping lose, “Output jadi maksimal,” imbuhnya. Kemudian punya karakter sporti vibration, ada getaran namun wajar seiring naiknya putaran mesin. Terakhir kruk as ini dibekali 1 shaft balance, balancer dengan satu poros sehingga kompak dan ringan.
Crankcase Upper Lower.
Berbeda dengan motor sekelas yang jika crankcase dibelah terdiri bagian kanan dan kiri, R25 jadi atas dan bawah.
Deep Bottom Oil Pan.
“Teknologi ini dari MotoGP,” ungkap Dirdhana. Berupa penempatan pompa oli pada posisi paling rendah, sehingga saat akselerasi maupun deselarasi oli tetap terisap maksimal, “Mencegah adanya air bubble yang mengakibatkan pelumasan berkurang,” paparnya.
ECU 46 Pin.
Jika biasanya sistem injeksi pakai ECU 33 pin, R25 jauh lebih banyak, yaitu 46 pin. Lantaran adanya tambahan sensor, yaitu oil pressure switch.
Electrode Position Coating.
Ini teknologi yang berkaitan dengan pengecatan rangka, dengan teknologi ini kendati terpapar salju seperti di Eropa cat tetap aman.
Progressive Shape Pulley.
Puli di throttle body sengaja dibikin oval sehingga output power lebih smooth, karena bukaan katup enggak langsung bareng bukaan gas. Kalau mau agresif puli tinggal dimodifikasi jadi bulat.